Kebenaran Islam tentang jantung manusia
03.18Kebenaran Islam tentang jantung manusia yang ditulis oleh al-Qur’an
(Arrahmah.com) –
Paper itu ditulis oleh Marios Loukas, Yousuf Saad, Shane Tubbs dan
Mohamadali Shoja. Penulis pertama, Marios Loukas adalah seorang Profesor
di St. George University dengan bidang riset seputar jantung, teknik
dan anatomi pembedahan, arteriogenesis hingga pendidikan medis.
Pencarian dengan menggunakan portal ISIWeb Knowledge
menyebutkan sekitar 280 paper ilmiah yang pernah ditulis oleh Marios
Loukas di bidang jantung. Ini menunjukkan kredibilitas beliau sebagai
pakar yang berkompeten untuk berbicara soal jantung, termasuk tulisannya
yang membicarakan jantung di dalam Al Quran dan Hadits.
International Journal of Cardiology itu sendiri
termasuk jurnal ternama di bidang jantung. NilaiImpact factor
jurnaltersebut sekitar 3. Paper yang diterbitkan itu dapat dilihat di http://www.internationaljournalofcar…566-X/abstract
Dr. Marios Loukas
Mungkin penting untuk diketahui disini, bahwa kata
"heart" dalam dunia kedokteran berarti jantung, bukan hati. Adapun
"hati" dalam kedokteran adalah liver. Karena itu kata ?qalb? dalam
bahasa Arab, diterjemahkan oleh penulis paper tersebut menjadi "heart",
yang dalam bahasa Indonesia berarti jantung.
Ada sejumlah hal menarik dari paper tersebut.
Paper tersebut dikirim dan sampai (received) ke
jurnal tersebut pada tanggal 7 Mei 2009. Ternyata, hanya dalam 5 hari
kemudian tanggal 12 Mei 2009, paper tersebut langsung disetujui
(accepted) oleh editor jurnal tersebut. Sepanjang pengetahuan saya,
proses ini sangat-sangat cepat. Rata-rata sebuah paper membutuhkan waktu
satu hingga beberapa bulan untuk dapat disetujui oleh editor jurnal.
Bahkan ada yang membutuhkan waktu bertahun-tahun. Lamanya proses itu
salah satunya karena adanya diskusi panjang dengan reviewer atau pihak
ketiga yang memberikan penilaian layak tidaknya sebuah paper untuk dapat
diterbitkan di sebuah jurnal ilmiah. Dugaan saya, proses yang hanya
lima hari sejak proses received hingga accepted ini disebabkan karena
editor langsung setuju dengan isi paper tersebut sehingga tidak
diperlukan lagi proses pengecekan oleh pihak ketiga.
Paper itu sendiri terbit secara online pada 25
Agustus 2009. Kemudian dicetak dalam edisi kertas baru-baru saja, pada 1
April 2010.
Dalam pengantarnya, penulis menjelaskan kemajuan ilmu
kedokteran saat ini nampaknya melupakan kontribusi dari sejumlah
teks-teks agama, salah satunya adalah Quran dan Hadits. Padahal beliau
menyebut deskripsi yang akurat tentang struktur anatomi, prosedur bedah,
karakteristik fisiologi dan pengobatan medis, "Found within the Qur’an
and Hadeeth are accurate descriptions of anatomical structures, surgical
procedures, physiological characteristics, and medical remedies." Paper
itu ditulis sebagai review atau rangkuman untuk menyajikan secara
akurat kontribusi Al Quran dan Hadits dengan fokus khusus pada sistem
jantung "to accurately present the anatomical and medical contributions
of the Qur?an and Hadeeth, with specific focus on the cardiovascular
system."
Setelah menyebutkan sejarah singkat Al Quran dan
Hadits, Marios Loukas menjelaskan perbedaan kontras dalam Islam dan
Kristen mengenai hubungan antara agama dan sains. Dalam sejarah Kristen
di abad pertengahan dan masa Renaissance, pengaruh gereja Kristen
melumpuhkan (stifle)perkembangan sains, bahkan jika pengamatan sains
tersebut sebenarnya didukung oleh perhitungan dan pemikiran rasional.
Sementara, sains di era kejayaan Islam berkembang luas disebabkan ajaran
Islam mendorong (encourage) dan mendukung riset sains. Selain itu,
dalam Islam pencarian ilmu pengetahuan merupakan bagian dari ibadah
kepada Tuhan (an act of worship to God).
Paper itu menjelaskan tentang pandangan umum tentang
pengobatan dalam Al Qur’an dan Hadits. Diantaranya, Allah SWT yang
menciptakan penyakit, dan setiap penyakit itu selalu ada obat dan metode
penyembuhannya. Sebuah penyakit yang sembuh terjadi karena adanya ijin
dari Allah SWT (permission of God). Ada dua macam perlakuan (treatment)
untuk proses penyembuhan suatu penyakit, yaitu secara spiritual dan
fisik. Sebab, Al Quran menyebut penyakit tidak hanya berupa penyakit
fisik, namun juga penyakit yang "tersembunyi" seperti keragu-raguan
(doubt),kotoran keimanan (impurity), kemunafikan (hypocrisy) dan tidak
beriman (disbelief) dan dusta (falsehood).
Selain penyakit batin tersebut, Al Quran dan Hadits
juga mendiskusikan beberapa penyakit fisik seperti sakit perut
(abdominal pain), mencret (diarrhea), demam (fever), penyakit kusta
(leprosy), and penyakit mental. Diantara obat yang manjur adalah madu
karena mengandung gula, vitamin dan anti mikroba. Selanjutnya Al Quran
berbicara tentang makanan apa saja yang haram dikonsumsi, seperti
bangkai, darah, daging babi serta yang disembelih tidak atas nama Allah.
Mengenai sistem jantung, darah dan sirkulasinya, penulis menyebut tentang sebuah ayat Al Quran yang menyatakan bahwa "Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya" (Qaaf 16). Ini menunjukkan relasi antara Allah SWT dengan
hamba-Nya, sekaligus mengisyaratkan pentingnya pembuluh darah di leher
dan hubungannya dengan jantung.
Panjang lebar, penulis paper tersebut juga mengupas
jantung, penyakit yang berkaitan dengan jantung, serta kontribusi Al
Qur?an dan Hadits bagi dunia medik. Seperti, pembuluh darah aorta,
diskusi seputar darah pada penyembelihan binatang. Al Quran juga
menyebut ada tiga kelompok manusia berdasarkan keadaan ?heart?, yaitu
orang yang beriman (believers) yang memiliki heart yang hidup, orang
kafir (rejecters of faith) yang memiliki heart yang mati, dan orang
munafik (the hypocrites) yang ada penyakit dalam heart. Karena itu
Marios Loukas menyatakan bahwa heart memiliki dua tipe, yaitu spiritual
heart dan physical heart. Tiga kategori itu termasuk ke dalam spiritual
heart. Ia juga menyebutkan bahwa ulama (scholars) membagi dua jenis
penyakit dalam spiritual heart, yaitu syubuhat dan syahwat.
Bagian yang juga menarik, ketika secara tidak
langsung gaya hidup manusia yang dikehendaki oleh Allah SWT, membuat
kemungkinan terkena penyakit jantung menjadi lebih kecil, seperti
melakukan aktivitas spiritual, makan secukupnya, bekerja secara fisik,
tidak marah dan iri hati, menjauhi keserakahan, serta menjauhkan diri
dari makanan dan minuman yang dilarang. Termasuk dibahas pula
gerakan-gerakan shalat (berdiri, sujud duduk) yang berhubungan dengan
kesehatan, sampai-sampai gerakan orang shalat yang malas seperti yang
dilakukan oleh orang munafik dikecam dalam Al Quran. Hingga dibahas
pula, larangan Islam untuk mengkonsumsi alkohol untuk khamar yang bisa
ditinjau dari segi kesehatan. Sebab, alkohol berpengaruh pada seluruh
organ tubuh, seperti liver, lambung, usus, pankreas, jantung dan otak
dan dapat menyebabkan sejumlah penyakit, seperti liver cirrhosis,
pancreatic insufficiency, cancer, hypertension dan heart disease.
Di bagian kesimpulan, penulis menyatakan bahwa Al
Qur’an dan ucapan Nabi Muhammad merupakan teks agama, spiritual dan
sekaligus saintifik, serta memberikan pengaruh (influence)bagi ilmu
medik dan anatomi. Setelah panjang lebar menjelaskan, penulis menyatakan
bahwa jantung (heart) sesungguhnya berisi unsur hati, kecerdasaan dan
emosi, sebagaimana juga unsur fisik tubuh yang dapat mengalami sakit,
seperti pembekuan darah dll. Penulis juga menyatakan bahwa saintis Eropa
di abad pertengahan gagal dalam mengambil manfaat dari Islam,
disebabkan oleh beberapa kemungkinan diantaranya proses penterjemahan
yang buruk.
Menurut pengamatan saya, Al Qur’an memang bukan kitab
sains, namun petunjuk hidup bagi manusia. Bagi orang yang beriman, Al
Qur’an juga tidak butuh bukti untuk kebenaran isinya. Namun demikian,
adanya sejumlah isyarat-isyarat ilmiah yang belakangan terbukti sesuai
dengan perkembangan sains modern semakin menunjukkan bahwa Al Quran
bukanlah sebuah kitab yang biasa, tetapi sebuah mukjizat dari Allah SWT.
Inilah domain yang dimasuki oleh Marios Loukas dan partnernya. Orang
seperti Marios Loukas dengan kepakarannya di bidang jantung sangat tepat
untuk membahas masalah ini. Tentu, usaha ini patut mendapat apresiasi
dari kita, kaum muslimin. Salah satunya, beberapa saintis Turki menulis
paper di jurnal tersebut yang berjudul "Islamic legacy of cardiology:
Inspirations from the holy sources", sebagai kelanjutan dari paper
Marios Loukas tersebut.
Disamping itu pula, sudah menjadi sunnatullah jika
gembong anti Islam selalu menampakkan kebenciannya terhadap setiap upaya
untuk memajukan Islam. Kalangan anti Islam dari kelompok
faithfreedom.org misalnya, mereka sangat tidak suka ketika jurnal
Cardiology itu menerbitkan paper tersebut. Bahkan salah satunya seperti
Syed Kamran Mirza sampai menulis surat kepada jurnal tersebut agar
menarik paper tersebut. Tentu saja permintaan itu ditolak.
Semoga informasi ini bisa menjadi tambahan inspirasi
untuk kaum muslimin, untuk selalu menjadi yang terbaik di bidang
masing-masing, menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, dan juga
menjadi tambahan keimanan bagi kita, kaum muslimin. Wallahu a’lam bish
showab..
(saif/zilzaal/arrahmah.com)
0 komentar: